Berikut ini pengertian, fungsi, jenis dan contoh dari birama. Dalam seni musik terdapat satu unsur yang bernama birama. Apa itu birama?

Birama merupakan salah satu unsur penting dalam seni musik. Pada umumnya, birama ditulis dalam bentuk angka pecahan untuk menandakan jumlah ketukan. Dalam seni musik, birama sama pentingnya dengan irama, harmoni, dan unsur musik lainnya.

Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) , birama adalah kelompok ketukan yang bersifat tetap, dimulai dengan ketukan kuat hingga ketukan kuat berikutnya. Menurut Pratik Hari Yuwono dalam diktat yang berjudul Ritme , birama merupakan pembagian ketukan yang sudah dikelompokkan dalam waktu. Birama juga dapat diartikan sebagai pembagian kalimat dalam musik ke dalam ukuran yang sama.

Hal ini ditandai dengan penggunaan lambang hitungan atau bilangan tertentu yang telah disepakati. Birama memainkan peran yang sangat penting dalam seni musik. Fungsi utamanya ialah untuk memperindah alunan musik atau lagu.

Tidak hanya itu, birama juga berfungsi untuk menentukan jumlah ketukan dalam sebuah musik. Secara garis besar, birama memiliki dua fungsi, yaitu: Jika melihat dari fungsi musikal, birama berfungsi untuk membentuk irama musik.

Karena kumpulan dari satuan unit birama yang dilakukan secara berulang akan membentuk irama. Birama yang berfungsi secara musikal ini biasanya terdiri atas bunyi suara yang rendah hingga ke suara tertinggi. Hal inilah yang nantinya akan membentuk irama musik.

Jika melihat dari fungsi simbol, birama berkaitan erat dengan tanda birama yang dalam penggunaannya memakai simbol angka pecahan. Contohnya 2/4, 3/4, 4/4, dan 6/8. Dalam jurnal yang berjudul Pembelajaran Seni Musik Tematik sebagai Implementasi Kurikulum 2013 karya Ridwan, birama dibagi menjadi empat jenis, yaitu:

Birama 2/4 berarti jika dalam tiap birama terdiri atas dua ketukan dan dalam setiap hitungan atau ketukannya memiliki nilai seperempat. Contoh lagu yang memiliki birama 2/4 ialah Hari Merdeka (lagu nasional), Cik Cik Periuk dari Kalimantan Barat, Ampar Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan dan Manuk Dadali dari Jawa Barat. Birama 3/4 berarti jika dalam tiap birama terdiri atas tiga ketukan dan dalam setiap hitungan atau ketukannya memiliki nilai seperempat.

Contoh lagu yang memiliki birama 3/4 ialah Burung Tantina dari Maluku, Burung Kakak Tua dari Maluku, Tumpi Wayu dari Kalimantan Tengah dan Lisoi dari Sumatra Utara. Birama 4/4 pada notasi lagu menunjukkan makna jika ada empat ketukan dan dalam setiap hitungan atau ketukannya memiliki nilai seperempat. Contoh lagu yang memiliki birama 4/4 ialah Bungong Jeumpa dari Aceh, Butet dari Sumatra Utara, Injit Injit Semut dari Jambi dan Si Jali Jali dari DKI Jakarta.

Birama 6/8 pada notasi lagu menunjukkan makna jika ada enam ketukan dalam tiap satu hitungan dan setiap ketukannya bernilai 1/8. Contoh lagu yang memiliki birama 6/8 ialah Naik Naik ke Puncak Gunung dari Maluku, Desaku yang Kucinta dari Nusa Tenggara Timur, Oh Amelia serta Di Timur Matahari. (*/YNN)

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *